Materi_Kimor_RPS 15
Reaksi Pembentukan Lemak dan Minyak
Dalam struktur lemak dan minyak, asam lemak terikat pada gliserol melalui ikatan kovalen sehingga terbentuk ester gliserol. Ikatan yang terbentuk adalah antara gugus karboksil pada asam lemak dan gugus hidroksil pada gliserol. Setiap pembentukan ikatan kovalen membebaskan satu molekul air, sehingga reaksinya disebut reaksi polimerasi kondensasi. Karena gliserol memiliki tiga gugus hidroksil, maka gliserol dapat mengikat maksimum tiga rantai asam lemak dan dapat melepaskan maksimal tiga molekul air untuk membentuk trigliserida.
Stereokimia Asam Amino
Selain glisin, atom C-a-asam amino bersifat asimetri karena mengikat gugus dan atom yang berbeda. Keberadaan pusat asimetri menjadikan asam amino memiliki sifat optis aktif yaitu berpolarisasi. Asam amino isoleusin (Ile) dan treonin (Thr) mempunyai dua atom C asimetri yaitu Ca dan CB, sehingga mempunyai empat enansiomer. Di antara turunan asam amino, seperti hidroksiprolin dan hidroksilisin juga mengandung 2 atom C asimetri.
menurut yang dijelaskan penyaji mengenai asam amino. diketahui bahwa asam amino stereokimia dapat mempengaruhi proses metabolisme, penyerapan, dan transportasi asam amino dalam tubuh. namun pada jurnal yang berjudul "PROFIL PROTEIN DAN ASAM AMINO KEONG IPONG-IPONG (Fasciolaria salmo) PADA PENGOLAHAN YANG BERBEDA" dikatakan bahwa tubuh tidak dapat mensintesis beberapa asam amino. asam amino yang tidak tersintesis dengan baik akan berbengaruh terhadap kondisi Kesehatan. jadi, bagaimana cara tubuh mengatasi gagalnya beberapa sintesis asam amino tersebut?
BalasHapusTubuh memiliki beberapa mekanisme untuk mengatasi gagalnya sintesis asam amino. Berikut adalah beberapa cara yang dilakukan oleh tubuh untuk mengatasi masalah tersebut:
BalasHapusPenggunaan jalur alternatif: Jika terdapat kegagalan dalam sintesis asam amino dalam jalur utama, tubuh dapat menggunakan jalur alternatif untuk memproduksi asam amino tersebut. Beberapa asam amino memiliki beberapa jalur sintesis yang berbeda, sehingga tubuh dapat beralih ke jalur lain jika jalur utama mengalami kegagalan.
Regulasi enzimatik: Enzim merupakan katalis yang terlibat dalam sintesis asam amino. Jika terjadi kegagalan dalam sintesis asam amino, tubuh dapat mengatur aktivitas enzim yang terlibat untuk mengkompensasi masalah tersebut. Regulasi enzimatik dapat melibatkan peningkatan ekspresi enzim atau peningkatan aktivitas enzim yang terlibat dalam sintesis asam amino.